Salah satu masalah remaja, terlebih di era digital seperti saat ini, adalah kurangnya rasa Percaya Diri (PD). Mereka terjebak dalam dunia maya yang seolah menutupi jati diri mereka di balik gawai. Hasilnya sering kali ada remaja yang seolah memiliki kepribadian ganda: ramai di sosial media, sepi di dunia nyata, atau sebaliknya.

Namun guru muda mata pelajaran Bahasa Indonesia SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara Elin Kusumaningrum punya trik menarik. Para siswa diajak praktik drama di depan panggung sekolah, dan ditonton semua siswa, paling tidak sekelas. Karena panggung berada di depan kantin sekolah, maka tak jarang siswa kelas lain pun turut menonton. 

"Jadi praktik drama ini bertujuan untuk melatih kemampuan berbicara, kerja sama tim, serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa saat tampil di depan umum. Dengan tampil di depan umum seperti ini, mereka mau tidak mau harus tampil percaya diri. Target saya, minimal seumur hidup mereka pernah merasakan manggung drama, ya di sekolah ini," jelas Elin.

Kegiatan praktik drama, tambah Elin, merupakan bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas XI  yang tampil membawakan berbagai pementasan drama. Ada yang membawakan tema kehidupan remaja, persahabatan, pendidikan, kerajaan, hingga isu sosial. Contohnya ada yang memberi judul dramanya Putri Mandalika bahkan ada pula yang berusaha mengkritisi kondisi sosial dengan judul Penyalahgunaan Kekuasaan. 

Para siswa pun terlihat antusias memerankan tokoh-tokoh yang telah mereka pelajari sebelumnya, lengkap dengan kostum dan properti yang mereka siapkan secara mandiri.

Salah satu siswa Muhammad Ikhsan mengaku sangat senang dengan praktik drama ini. Menurutnya ia lebih PD setelah mengikuti kegiatan ini.

"Mau tidak mau kita harus berperan sebaik mungkin, pakai baju yang pas, bahkan harus pakai blangkon untuk menyesuaikan cerita. Ya jadi berani tampil saja meskipun kita tampil dengan kostum yang aneh sebenarnya. Jadi lebih percaya diri," ujar siswa berkacamata ini.